Rabu, 30 Januari 2019

CARA PEMBUATAN GANTUNGAN KUNCI FIBERGLASS

BAHAN - BAHAN :
1. Resin bening
2. Resin warna ( sesuai selera )
3. Catalis

ALAT :
1. Cetakan ( plastik mika tebal )
2. Gunting
3. Tempat adukan ( wadah jelly ukuran kecil )
4. Cotton bud
5. Hiasan glitter
6. Gantungan

CARA PEMBUATAN :
1. Siapkan semua bahan terlebih dahulu.
2. Siapkan cetakan yang akan digunakan.
3. Campurkan resin bening hingga setengah wadah aduk lalu tambahkan catalis sebanyak 3 tetes, aduk hingga rata.
4. Tuangkan adonan kedalam cetakan.
5. Tambahkan hiasan diatasnya, tunggu hingga setengah kering.
6. Letakkan cotton bud di bagian atas sebagai lubang masuk gantungan.
7. Kemudian, campurkan resin warna dengan resin sebanyak 3 tetes, aduk hingga rata.
8. Tuangkan ke atas resin bening, tunggu hingga mengering.
9. Setelah kering cabut cotton but dari cetakan.
10. Terakhir, pasang gantungan, dan gantungan kunci pun siap digunakan.

Sabtu, 26 Januari 2019

PAMERAN SENI RUPA


A. PENDAHULUAN

Pameran adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan melalui karya seni rupa sehingga dapat diapresiasi oleh banyak orang. Penyelengaraan pameran tidak hanya dapat dilakukan oleh para seniman besar namun penyelenggaan pameran dalam konteks pembelajaran dapat dilakukan di sekolah ataupun luar sekolah.Kalian pasti pernah mendengar pameran karya seni rupa, namun kalian tidak tahu secara lengkap mengenai pengertian pameran karya seni rupa tersebut, fungsi dan tujuan pameran tersebut, jenis-jenis pameran, unsur-unsur pameran serta manfaat pameran. Nah kali ini kita akan membahas tentang Pemeran Seni Rupa, berikut adalah penjelasan selengkapnya:

B. PENGERTIAN PAMERAN SENI RUPA

pameran adalah suatu kegiatan yang menyajikan karya seni rupa yang dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat. Pameran juga merupakan kegiatan yang dilakukan guna menyampaikan sebuah ide atau gagasan kepada masyarakat luas melalui sebuah media berupa karya seni. Dalam kegiatan pameran, diharapkan dapat terjalin komunikasi antara perupa yang diwakili oleh masing-masing karya seninya dengan apresiasi.

C. TUJUAN PAMERAN SENI RUPA

Melalui pameran seseorang dapat memperkenalkan karyanya kepada masyarakat umum untuk dilihat, dinilai, dikagumi, atau dikritik. Tujuan dari sebuah pelaksanaan pameran secara spesifik (khusus) adalah sebagai berikut.

1. Apresiasi
Adanya suatu kesadaran diri terhadap nilai-nilai karya seni.

2. Komunikasi
Yaitu adanya pengiriman atau penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud sampai kepada orang lain (seniman melalui karyanya).

3. Rekreasi
Yaitu upaya membantu mengadakan dan menyelenggarakan sarana hiburan bagi masyarakat melalui karya seni.

4. Pendidikan
Kegiatan pameran dapat memandu dalam menumbuhkan kesadaran akan nilai-nilai keindahan dan kesadaran akan kemampuan kreatifnya sehingga orang lain terpacu untuk berbuat.

5. Prestasi
Suatu hasil yang dicapai setelah mengerjakan suatu pekerjaan.

6. Tujuan Sosial
Mempunyai arti bahwa kegiatan pameran seni rupa baik itu skala besar maupun skala kecil dapat digunakan untuk kepentingan sosial atau charity. Kepentingan sosial tersebut dapat diwujudkan dari penggunaan tiket masuk atau hasil penjualan karya seni yang disumbangkan atau disalurkan untuk kaum-kaum yang membutuhkan bantuan.

7. Tujuan Komersial
Berkaitan dengan adanya kegiatan yang mengejar keuntungan atau profit, utamanya bagi seniman dan penyelenggara pameran. Sebuah kegiatan pameran akan diselenggarakan dengan tujuan agar karya yang dipamerkan laku terjual dan memberikan keuntungan bagi pemilik karya maupun penyelenggara pameran.

8. Tujuan Kemanusiaan
Kegiatan ini bertujuan untuk kepentingan pembinaan nilai-nilai, pelestarian, dan juga pengembangan hasil dari karya seni yang ada di masyarakat. Apabila pameran bertujuan untuk sosial kemanusiaan, maka dana dari hasil penjualan karya seni akan digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti asuhan maupun korban bencana alam.

D. MANFAAT PAMERAN SENI RUPA

Pameran mempunyai beberapa manfaat, diantaranya adalah :
Menumbuhkan, menambah, dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memberikan apresiasi terhadap karya orang lain.
Menumbuhkan kemampuan masyarakat dalam memberikan evaluasi terhadap karya seni secara objektif.
Melatih kekompakan selaku penyelenggara kegiatan.
Memperbanyak pengalaman bagi perupa.
Melatih masyarakat khususnya panitia untuk membuat suatu perencanaan kerja dan melaksanakan apa yang telah direncanakan dengan baik.
Sebagai sarana refreshing.

E. FUNGSI PAMERAN SENI RUPA

Pameran karya seni rupa memiliki berbagai fungsi, diantaranya:
a. Media komunikasi antara pembuat seni dengan apresiator.
b. Meningkatkan apresiasi seni.
c. Membangkitkan motivasi berkarya seni.
d. Berkarya visual lewat karya seni.
e. Melatih kemampuan berorganisasi.

F. JENIS-JENIS PAMERAN SENI RUPA

Pameran terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah :

> berdasarkan waktu penyelenggaraan :

1. Pameran tetap (permanent exhibition)

Pameran ini biasanya dilakukan oleh lembaga profesional atau pemerintah seperti penyajian karya-karya koleksi oleh galeri, museum, dan sebagainya. Waktu dilaksanakan secara peridik, misalnya satu tahun sekali.

2. Pameran temporer (temporary exhibition)

Penyelenggaraan kegiatan pameran ini dirancang menurut kebutuhan penyelenggara dan pihak-pihak terkait lainnya. Pola pameran temporer, yaitu sebagai berikut.

a. Pameran tunggal/pameran bersama
Materi yang dipamerkan pada pameran bersama merupakan karya-karya lebih dari satu seniman. Biaya pameran ditanggung oleh seniman yang bersangkutan.Peminjaman gedung dilakukan dengan cara mengajukan permohonan disertai porposal kepada Galeri Nasional Indonesia, selanjutnya permohonan tersebut akan dipertimbangkan oleh Tim Kurator. Fasilitas pokok yang disediakan gedung pameran berupa panel, lampu, bantuan teknis tata pameran dan fasilitas keamanan.
Penyelenggaraan pameran dapat dilangsungkan antara 1 minggu sampai 3 minggu. Selama satu tahun pameran yang diselenggarakan di gedung ini dapat mencapai 15 pameran.

b. Pameran kerja sama
Pola pameran ini dilaksanakan berdasarkan kerjasama antara Galeri Nasional Indonesia, dengan pihak lain. Pihak lain tersebut dapat merupakan lembaga/organisasi kebudayaan/kesenian, museum, galeri, dan Pusat-Pusat Kebudayaan negara sahabat.Biaya penyelenggaraan ditanggung bersama. Pameran Kerja sama ini dapat dilaksanakan selama 10 kali dalam 1 tahun, tiap-tiap pameran dapat dilaksanakan antara 2 minggu sampai 1 bulan.

c. Pameran khusus
Pameran khusus adalah pameran yang biaya penyelenggaraannya sepenuhnya ditanggung oleh Galeri Nasional Indonesia. Materi yang dipamerkan dapat merupakan koleksi Galeri Nasional Indonesia atau milik seniman atau kolektor lainnya. Penyelenggaraan pameran khusus mencapai 2 atau 3 kali dalam setahun.

3. Pameran keliling (traveling exhibition)

Kegiatan pameran ini dilakukan dengan cara menyajikan karya-karya seniman ke berbagai daerah di Indonesia atau di luar negeri. Kegiatan ini meripakan kerja sama antar berbagai pihak. Waktu penyelenggaraan ini berlangsung minimal 10 hari.

> berdasarkan jenis karya seni :

1. Heterogen
dimana karya seni yang ditunjukkan beragam jenis.

2. Homogen
pameran yan dimaksud hanya menunjukkan atau menampilkan satu jenis karya seni.

Sedangkan jenis pameran lainnya adalah :

1. Pameran restospeksi
merupakan salah satu sub-jenis dari pameran perorangan. Karena pameran restospeksi ini merupakan pameran yang diadakan oleh perorangan, namun berisi mengenai perjalanan karir atau hidup dari seniman yang bersangkutan.

2. Pameran Desain
merupakan pameran khusus untuk prosuk kerajinan tangan, kriya, furnitur, produk elektronik, otomotif dan masih banyak lagi.

G. PERENCANAAN PAMERAN SENI RUPA

Tahap awal dari penyelenggaraan suatu pameran seni rupa adalah tahap perencanaan. Pada tahap ini disusun suatu rencana kegiatan pameran secara sistematis dan logis. Rencana kegiatan pameran meliputi berbagai aspek yang perlu diperhatikan seperti tujuan, tema, materi, kepanitiaan, tempat, waktu, dan agenda kegiatan pameran.

1). Menentukan Tujuan Pameran

Meski dilakukan dalam skala sekolah yang lebih fokus pada kegiatan edukatif, tujuan penyelenggaraan pameran seni rupa juga perlu difikirkan secara matang.
Ini perlu dilakukan sebab tujuan akan mempengaruhi keseluruhan konsep atau agenda kegiatan yang akan diselenggarakan.
Pameran seni rupa bisa saja dilakukan dengan tujuan edukasi, sosial, kemanusiaan, kebudayaan, atau tujuan komersil dalam bentuk penggalangan dana.

2). Menentukan Tema Pameran

Setelah tujuan penyelenggaraan pameran disepakati, maka selanjutnya adalah tahap penentuan tema pameran.
Tema pameran dapat disesuaikan dengan isu-isu kebudayaan atau isu pendidikan yang sedang hangat diperbincangkan namun yang jelas tema harus memperjelas tujuan yang sudah disepakati.

3). Menentukan Materi Pameran

Materi pameran adalah materi atau isi yang akan diusung dalam pameran seni rupa. Materi pameran seni rupa tentu dalam bentuk karya-karya seni rupa.
Beberapa karya seni rupa yang dapat dijadikan matri pameran antaralain lukisan, patung, kerajinan tangan, dan sebagainya.
Informasi penunjang terkait karya yang akan dipamerkan juga menjadi materi pameran yang harus direncanakan. Materi pameran disusun dan dikembangkan berdasarkan tema.

4). Menyusun Kepanitiaan Pengertian

Setelah tema dan materi pameran ditetapkan, maka selanjutnya disusun kepanitiaan. Kepanitiaan pameran umumnya terdiri dari panitia inti dan seksi pendukung.
Masing-masing seksi dipimpin oleh ketua seksi dan ketua seksi bertanggung jawab kepada ketua panitia sebagai pimpinan.
Secara garis besar, kepanitiaan dibagi menjadi beberapa bagian berdsarkan tugas-tugasnya. Berikut pembagian tugas kepanitiaan dalam suatu pameran seni rupa :
1). Ketua : bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pameran.
2). Wakil ketua : membantu ketua panitia mengurus kegiatan seksi-seksi.
3). Sekretaris : mencatat kegiatan, surat-menyurat, dan arsip surat.
4). Bendahara : mengolah keuangan untuk kegiatan pameran.
5). Seksi kesekretariatan : membantu sekretaris dalam pembuatan dokumen.
6.) Seksi usaha : memnbantu ketua mencari dana.
7.) Seksi publikasi : mengatur publikasi dan laporan dokuemntasi.
8.) Seksi dokumentasi : mendokumentasika kegiatan pameran.
9.) Seksi dekorasi : mendekorasi ruangan dan menata ruang pameran.
10). Seksi stand : menjaga pameran dan memandu pengunjung.
11). Seksi pengumpulan karya : mengumpulkan dan menyeleksi karya.
12). Seksi perlengkapan : mengurus perlengkapan untuk pameran.
13). Seksi keamanan : menjaga keamanan dan ketertiban.
14). Seksi konsumsi : menyediakan dan mengatur konsumsi.
15). Seksi sound system : mengatur sound system dan musik.

5). Menentukan Tempat dan Waktu pameran

Agar pameran seni rupa dapat terselenggara secara efektif, maka panitia harus mencari waktu yang paling sesuai untuk melaksanakan pameran.
Pameran seni rupa biasanya dilaksanakan pada saat tidak ada kegiatan pembelajaran di kelas misalnya pada minggu tenang di akhir semester, atau pada saat pengadaan acara tahunan yang memang rutin dilakukan di sekolah.
Selain waktu, panitia juga harus merencanakan tempat atau ruangan yang akan digunakan untuk menyelenggarakan pameran.
Penentuan tempat pameran disesuaikan dengan kondisi sekolah dan ukuran, jumlah serta karakteristik karya yang akan dipamerkan.
Pameran dapat dilakukan di aula, gedung serba guna, atau memanfaatkan halaman sekolah.

6). Menyusun Agenda Kegiatan Pameran

Agar waktu pelaksanaan pameran sampai secara jelas kepada semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pameran tersebut, maka perlu disusun agenda kegiatan pameran.
Agenda kegiatan pameran biasanya disusun dalam bentuk tabel atau diagram dengan mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu secara jelas.

7). Menyusun Proposal Pameran

Proposal kegiatan adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja secara sistematis sebelum melaksanakan kegiatan.
Proposal mencakup berbagai aspek terkait kegiatan yang akan dilaksanakan mulai dari latar belakang, tema, tujuan, susunan paniti, anggaran biaya, jadwal, dan sebagainya.
Proposal kegiatan pameran ditujukan untuk memperoleh perizinan, dukungan, atau bantuan dana dari berbagai pihak atau sponsor.

H. PERSIAPAN PAMERAN SENI RUPA

1. Persiapan karya seni rupa

Karya yang akan dipamerkan perlu dipersiapkan alternatif, yaitu :
a. Sesuai dengan salah satu persyaratan pameran.
b. Siswa berkarya perlu diinformasikan jadwal pameran.
c. Siswa yang memiliki bakat seni rupa harus ikut pameran.
d. Siswa dan guru harus menginventarisis karya untuk dipamerkan.

2. Pemilihan karya seni

Pemilihan karya dilakukan berdasarkan kualitas karya, jenis karya, ukuran, dan kriteria lainnya yang ditentukan panitia.

3. Perlengkapan pameran seni rupa

a. Ruang pameran, ruang yang digunakan dalam pameran.
b. Meja, sebagai meja penerima tamu dan sebagai tenpat karya seni 3 dimensi.
c. Panil, tempat karya seni rupa 2 dimensi dan sebagai penyekat ruangan.
d. Lampu, untuk menerangi dan memperjelas karya yang dipamerkan.
e. Sound system, digunakan dalam acara pembukaan dan sebagai penambah suasana pameran.
f. Buku tamu, untuk mengetahui jumlah pengunjung.
g. Buku kesan dan pesan,  sebagai tempat masukan kepada penyelenggara pameran.
h. Poster dan brosur,  sebagai sarana informasi pameran.
i. Katalog, berisi identitas seniman, karya seni dan kuratorial.

I. PELAKSANAAN PAMERAN SENI RUPA

1. Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan
Pelaksaan pameran menjadi puncak dari kegiatan pameran setelah melalui tahap perencanaan dan persiapan. Kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini bergantung pada kerja sama dan komitmen seluruh panitia.

2. Penataan Ruang Pameran
Dalam penataan ruang pameran, perlu dibuat rancangan denah ruang pameran terlebih dahulu agar dapat mempertimbangkan arus pengunjung, komposisi penataan karya yang serasi, pengaturan jarak dan tinggi rendah pandangan terhadap karya dua dimensi dan tiga dimensi dan sebagainya.

3. Pembukaan Pameran
Pembukaan pameran menjadi upacara diresmikannya pameran secara resmi. Kegiatan pembukaan pameran ini biasanya ditandai sambutan dari ketua panitia pelaksana, pembimbing, serta acara sambutan sekaligus pembukaan pameran oleh kepala sekolah atau yang mewakilinya.

4. Penyusunan Laporan Kegiatan Pameran
Dalam pelaksanaan pameran perlu dibuat laporan kegiatan pameran di sekolah secara tertulis. Laporan ini dibuat panitia sebagai alat evaluasi kegiatan sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran di masa yang akan datang.